Di titik inilah detector fire terakhir dipasang dan di sini pulalah satu loop dinyatakan. Fire Alarm di gedung bertingkat, semisal hotel, perkantoran, mall dan sejenisnya. Fungsi alat ini adalah untuk mengaktifkan sirine tanda kebakaran (Fire Bell) secara. Jika detektor rusak atau tdk terpasang.apa panel alarm slalu bunyi.
Untuk Artikel kali ini saya akan menulis tentang Intalasi Pemadam kebakaran otomatis barangkali diantara para pekerja maupun pembaca tertarik untuk mengetahui tentang Instllasi system pemadam kebakaran Automatis secara lebih jelas,sebab pada prakteknya banyak pekerja di bidang ini yang belum mengetahui cara kerjanya secara keseluruhan. Karena dilapangan pada umumnya pekerjaan dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Sehingga pekerja dibagian yang satu tidak mengetahui cara kerja di bidang yang lain. Juga pada umumnya para pekerja skil hanya membawa gambar kerja shop drawing sehingga tidak mengerti gambar sistemnya secara lengkap. Installasi pemadaman kebakaran adalah installasi yang harus dan wajib terpasang di gedung2 yang pada umumnya sekarang gedung2 dikota besar dibangun bertingkat karena alas an mahalnya lahan. Pada umumnya untuk gedung bertingkat system intallasi kebakaran yang dipasang adalah sistem Hidrant dan Seplinker.
Hanya untuk ruang2 komputer atau Panel Listrik pada umunya harus disiapkan Intallasi kebakaran, tersendiri dengan pemadam gas halon atao gas Co2. Atau Poam dengan bahan kimia yang bersipat memadamkan api tapi tidak menghantar arus listrik.Tapi untuk tempat2 seperti ini biasanya,dalam pelaksanaanya, mereka cukup mempersiapkan Tabung2 CO2 portable dengan ukuran sesuai yang direncanakan. Hanya di pabrik2 besar kebakaran system ini dibuatkan instalasi secara khusus dengan system kerja otomatis. 1.System Splinker:Sabaiknya sesuai standart NFPA( National Fire Fighting Asosiation).mesin2 pompanya harus terpisah dengan system Hidrant. Namun untuk bangunan2 tingkat yang didesain ekonomis sering pompa2 Seplinker dan Hidrant. Digabung jadi satu.
Secara Tehknis memang tak apa2 asal persiapan air pemadam mencukupi untuk pemadaman minimal satu (1) jam kerja diwaktu ada kebakaran.Tapi di Jakarta pada gedung2 bertingkat diatas 20 lantai pada umunya mereka telah mengikuti standart International(NFPA) Bahkan di gedung pemerintah gedung berlantai 10 pun telah mengikutin setandart International ini.Ini bisa kita lihat di gedung Bapenas Yang hanya bertingkat 7 lantai. Sedang system kerja pemadam otomatis system Seplinker adalah Sbb:Untuk resiko kebakaran klas sedang,(Ordinary hazard) jarak head seplingker satau sama lain akan dipasang dengan jarak 3,6m,namun untuk klas tingkat kebakaran lebih berat jarak satu sama lain akan lebih kesil (lebih rapat) ketentuan jarak antar head splinker ini di atur di Buku Standart kebakaran NFPA.jadi designer tinggal mengikuti saja aturan yang ada. Begitu pula tentang klasifikasi kebakaran. Dulu di Indonesia aturan ini tertuang di buku SKBI(Standar Konstruksi Bangunan Inddonesia) yang disahkan Oleh menteri PekerjaanUmum. Namun sekarang karena pemadam kebakran sudah mempunyai suku dinas terpisah maka aturan2 dan pelaksanaan yang ada berada dibawah suku dinas kebakaran Pemda masing2.
Intalasi otomatis seplinker bekerja secara otomatis dengan pengaturan tekanan di Presure Swith. Dimana kalau tekanan air didaalam perpipaan turun, secra otomatis,pompa2 diruang pompa akan hidup sampai mencapai tekanan tertentu. Sedangkan tekanan air dalam pipa akan turun bila ada salah satu atau dua head seplingker yang sumbatnya terbuka ketika ada kebakaran. Sumbat di Head seplinker akan rusak atau pecah ketika suhu naik dikira-kira 57drajat Celsius yaitu ketika di suatu ruangan ada kebakaran,dan suhunya naik dari suhu normal. Sedang 57 drajat adalah rating terbukanya seplingker yang dipilih untuk ruangan biasa. 1.Pompa Main Elektrik berpungsi untuk memompa air dengan kapasitas sesuai kebutuhan air sesuai setandar tinggi dan luas gedung.Biasanya pompa ini minimal berukuran kapasitas 1200 liter/menit dengan tekanan diseseuaikan dengan tinggi gedung, di tambah 5kg.cm2 tekanan dititik tertingi gedung.
Contohnya begini. Tinggi Gedung 100m (25 lantai) jadi tekanan diatas gedung atau titik tetinggi = (100:10) +5kg/cm2=15kg/m2 Jadi pompa Main elektrik harus mempunya kapasitas 1200 lt per menit dengan press head minimal 15 kg/per cm2.Semua tekanan pengaturanya di Pressure swih. Pompa Jocky pump pungsinya adalah semacam pompa booster pompa ini juga penyetabil ketika kran hydrant masih tebuka kecil.Jadi saat aliran yang dibutuhkan kecil pompa inilah yang bekerja dulu dan main pump baru bekerja ketika nosel sudah terbuka lebar.Jocky pump berkapasitas kecil tapi minimal harus berkapasitas 5 s/d 10% dari kapasitas volume main pump, tapi harus punya Head Presur 10% lebih tinggi dari Head pressure main pum jadi kalau main pump punya head Pressure 15 kg/cm2 Jocky pump harus mempunyai head pressure setidaknya 16kg/cm2.
Sedikit Berbeda Dengan System Seplinkker. System Hidrant Cara membuka aliran air dilakukan dengan ManualNamun pompa2 di Ruang mesin akan bekerja secara automatis kalau ada penurunan tekanan di Insttallasi perpipaan system Hidrant.Jadi ketika nozel dibuka,air aka memancar dari moncong nozel ini, untuk menyemprotkan air ke ruangan yang terbakar. Dengan keluarnya air dari syrem perpiaan, maka tekanan air di dalam pipa akan turun. Ketika turunya tekanan melewati batas titik pengaturan tekanan yang direncanakan maka secara otomatis Jocky pump akan bekerja.kalau tekanan turun lagi di batas pengaturan pompa main Electrik Hidrant maka pompa main elektrikpun akan On.dan bekerja. Ketika ada kebakaran desuatu ruangan disuatu lantai tertentu, Karena adanya panas di ruangan yang terbakar.maka sensor alarm yang biasa disetting di kisaran 57 drajat Celsius akan kontak(ini yng untuk heat detiksion type sedang yang pakai smoke deteksi type akanberbunyi ketika ruangangelap karena ada asap) dan sirine alarm akan berbunyi.Di ruangan penjaga gedung, petugas bisa melihat dari zona mana asal Sirine( dimana terjadi kebakaran).
![Suara Sirine Kebakaran Gedung Di Suara Sirine Kebakaran Gedung Di](/uploads/1/2/5/3/125390644/784245620.jpg)
Zona ruangan kebakaran akan ditandai oleh sinyal lampu yang berkedip juga dibarengi suara sirine yang berbunyi. Di panel control kebakaran,Oleh karenanya petugas bisa segera datang ke Tempat Kejadian kebakaran dengan tidak harus salah arah. Oleh karenanya ia langsung bisa memadamkan api dengan membuka Nozel yang telah tersedia di box Hidrant di setiap lantai. Biasanya kalau lantainya luas ada dua box hydrant. Setiap 1000m2 luas lantai distandart kebakaran harus ter sedia I unit Box hydrant lengkap dengan Slang maupun Nozelnya.
Sebagai komitmen pimpinan untuk melaksanakan K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) di lingkungan UI yang bertujuan untuk menjamin keselamatan setiap tenaga kerja serta melindungi sumber-sumber produksi, sarana gedung dan fasilitas kegiatan agar dapat digunakan dengan aman, efisien dan lancer serta meningkatkan kesejahteraan seluruh civitas Universitas Indonesia berdasarkan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, maka pada 27 dan 28 Oktober 2014, Unit K3 Subdit PLK UI mengadakan kegiatan Simulasi Keadaan Darurat Kebakaran di Lingkungan Fakultas Teknik UI yang merupakan bagian dari agenda roadshow simulasi keadaaan darurat kebakaran di tiap-tiap fakultas yang ada di Universitas Indonesia. Kegiatan diawali dengan Top Table Skenario Simulasi oleh Tim K3 Subdit PLK UI kepada para petugas keamanan dan tim fasilitas fakultas yang tergabung dalam Tim Tanggap Darurat dilanjutkan dengan Sosialisasi Penanggulangan Bahaya Kebakaran serta Teknis Penggunaan APAR oleh Deni Andrias, S.Kom, MKKK dari Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi DKI Jakarta, bertempat di Gedung Engineering Center FTUI pada hari Senin, 27 Oktober 2014. Kemudian pada Selasa, 28 Oktober 2014 pukul 11.30 WIB berlokasi di Gedung S (RKB II) Fakultas Teknik UI, skenario Simulasi Keadaaan Darurat Kebakaran pun dimulai.